Dermatitis: Penyakit Kulit Dermatitis

Penyakit Kulit Dermatitis.

Pemahaman dermatitis

Neurodermatitis atau eksim atopik atau dermatitis adalah penyakit pada kulit bisa muncul pada semua usia, termasuk pada bayi. Dimanifestasikan oleh sensitivitas epidermis yang ekstrim yang mengarah pada gejala seperti suatu reaksi alergi. Dermatitis tidak menular, pemulihannya tergantung pada jenis penyebabnya yang dapat dilakukan dengan obat-obatan atau krim yang diresepkan oleh dokter kulit.

Penyebab dermatitis

Meski asal usulnya belum dapat dipastikan, namun para Ahli mempercayai bahwa pemicu dermatitis dapat dipicu oleh kontak dengan zat apa pun yang menyebabkan hipersensitivitas, sebagai efek samping dari pengobatan, kondisi cuaca (iklim lembab), stres, faktor genetik dan sirkulasi darah yang buruk atau karena kulit yang sangat kering.

Macam-macam dermatitis dan gejalanya

Patologi ini dibagi menjadi beberapa jenis dengan cirinya masing-masing:

● Kontak atau alergi, menyebabkan lepuh, pruritus dan kemerahan yang muncul di area kulit yang bersentuhan langsung dengan zat yang mengiritasi

●     Perioral bercirikan adanya bintik-bintik merah muda atau merah yang tidak teratur pada kulit atau sekitar mulut, lebih sering terjadi pada wanita berusia antara 20-45 tahun

●     Ruam popok bercirikan adanya iritasi pada kulit bayi yang tertutup popok, karena kontak dengan plastik dan dapat diobati dengan salep khusus dan pembersihan area yang tepat

●     Atopik adalah jenis dermatitis kulit kronis yang ditandai dengan munculnya lesi merah  keabu-abuan yang menyebabkan gatal dan terkadang mengelupas, terutama pada lipatan kulit

●     Numularis: terdiri dari munculnya bintik-bintik bulat yang terbakar dan gatal yang berkembang menjadi lecet dan kemudian keropeng. Kulit kering dan infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik, krim dan suntikan kortikosteroid

●     Oker ditandai dengan warna gelap atau coklat pada kaki dan pergelangan kaki karena akumulasi darah. Timbul pada individu yang memiliki insufisiensi vena, yaitu yang tidak dapat secara efisien mengirim darah dari tungkai bawah ke jantung

●     Eksfoliatif adalah peradangan parah pada kulit yang menyebabkan pengelupasan dan kemerahan muncul di area tubuh yang luas, seperti dada, lengan, kaki atau tungkai. Umumnya disebabkan oleh masalah kulit kronis lainnya seperti psoriasis atau eksim, tetapi juga dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan

●     Herpetiformis merupakan penyakit autoimun kronis yang lebih sering muncul pada penderita penyakit seliak yang memiliki intoleransi gluten, tetapi dapat juga timbul pada setiap individu. Dermatitis ini ditandai dengan munculnya lepuh-lepuh kecil pada kulit yang menimbulkan sensasi rasa terbakar yang hebat dan rasa gatal yang hebat pada kulit

●     Seboroik menyebabkan kemerahan, noda dan pengelupasan. Masalah kulit yang terutama menyerang kulit kepala dan area berminyak pada kulit, seperti sisi hidung, telinga, janggut, kelopak mata dan dada. Pemicunya dapat terkait dengan jamur Malassezia yang dapat hadir dalam sekresi berminyak kulit, serta respons sistem kekebalan yang buruk.

Komplikasi dermatitis

Rasa tidak nyaman yang dirasakan dapat bertambah buruk hingga menyebabkan:

●     Virus herpes juga dapat menginfeksi plak

●     Gangguan tidur kronis terkadang menyertai

●     Beberapa masalah mata (katarak) juga dapat muncul

●     Retardasi dapat tumbuh pada kondisi dermatitis yang sangat parah

●     Superinfeksi terjadi ketika bercak empiema mungkin dijajah oleh bakteri staphylococcus aureus.

Diagnosa dan pengobatan

Pemeriksaan fisik serta pertanyaan spesifik tentang riwayat kesehatan pasien dan faktor pemicu, sudah cukup bagi dokter untuk membuat diagnosis dan merencanakan perawatan yang diperlukan. Perawatan dermatitis yang dapat diberikan atau disarankan berupa:

● Fototerapi

●     Desensitisasi

●     Imunosupresan

●     Kortikosteroid oral

●     Mengkonsumsi antihistamin

●     Pengaplikasian krim pelembab dan salep

●     Aplikasi krim kortison untuk menghilangkan lesi.

Pencegahan dermatitis

Beberapa perubahan gaya hidup dan gaya hidup dapat bermanfaat untuk menghindari dermatitis:

●     Minum banyak air putih

●     Jangan menggaruk kulit

●     Gunakan pakaian yang terbuat dari serat alami

●     Hindari faktor pemicu, ketika Anda mengetahuinya

●     Hindari lingkungan yang terlalu panas dan atau lembab

●     Gunakan air hangat sebagai pengganti air panas untuk mandi

●     Jangan mandi terlalu lama, cobalah untuk melakukannya dalam waktu 5-10 menit

●     Gunakan handuk lembut untuk menyeka tubuh, jangan menggosok kulit terlalu banyak

●     Melembabkan kulit dengan baik setiap hari. Segera oleskan pelembab setelah mandi agar lebih meresap ke dalam kulit

●     Hindari penggunaan sabun atau shower gel yang mengeringkan kulit. Sebagai gantinya, gunakan sabun yang mengandung pelembab.

Keyword: Dermatitis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *